Gabung ke Golkar, Ridwan Kamil Diminta Menangkan Airlangga Hartarto pada Pilpres 2024
Resmikan FISIP UTama, Prof. Obi Beberkan Sejumlah Keunggulan Yang Bakal Didapat Mahasiswa
- Warta Daerah
Golkar Jawa Barat
- Juni 21, 2021
- 0
- 184

golkarjabar.info, Kota Bandung – Rektor Universitas Widyatama (UTama) Bandung, Prof. Obsatar Sinaga meresmikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), dalam acara Webinar Nasional bertema “Model Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MB-KM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Di Indonesia”, Sabtu (19/6/2021).
Kegiatan yang dimoderatori Istri Gubernur Jabar, Atalia Praratya Kamil tersebut menghadirkan empat narasumber, yakni Dekan FISIP UPN Dudy Heryadi, Dekan FISIPOL UGM Wawan Mas’udi, Dekan FISIP UNPAD Widya Sumadinata, dan Dekan FIKOM Unpad Dadang Rahmat.
Prof. Obi sapaan Obsatar Sinaga mengatakan, FISIP UTama yang baru diresmikan memiliki sejumlah keunggulan, yakni magang bersertifikasi, penelitian, proyek independen, dan proyek kemanusiaan.
Diketahui, ada tiga Program Studi (Prodi) di FISIP UTama Studi (Prodi), yaitu Produksi Film dan Televisi, Perdagangan Internasional, serta Perpustakaan dan Sains Informasi.
Sebelumnya pada tahun akademik 2020-2021, Prodi Produksi Film dan Televisi di Fakultas Desain Komunikasi Visual, Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi di Fakultas Teknik, serta Perdagangan Internasional di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Di tahun yang sama, ketiga prodi sudah memiliki mahasiswa, didukung dosen pengajar yang mumpuni. Sedangkan di tahun akademik 2021-2021 Prodi tersebut minimal akan menerima 30 mahasiswa baru.

“Prodi baru belum memiliki lulusan, sehingga program magang diharapkan dapat menjadi program percepatan daya serap lulusan di perusahaan internasional yang berada di Indonesia maupun luar negeri,” kata Prof. Obi.
Sementara dalam penelitian, terang Prof. Obi, mahasiswa FISIP UTama bakal dilibatkan dalam kegiatan yang bekerja sama dengan LP2M atau diikutsertakan dalam penelitian unggulan dosen.
Sedangkan untuk keunggulan pada proyek independen, mahasiswa FISIP UTama dapat belajar kreatif dan mandiri dalam menghasilkan suatu karya atau produk.
Tak hanya itu, setiap Prodi nantinya akan melaksanakan kegiatan proyek kemanusiaan yang berkolaborasi dengan yayasan kanker, yayasan jantung, dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Terkait proses MB-KM, kata Prof. Obi, sejak tahun 2019 atau sebelum pandemi melanda Indonesia, UTama telah menerapkan perkuliahan selama dua hari dalam sepekan. Termasuk penempatan magang di dunia usaha dan industri bagi mahasiswa semester enam.

Selain itu, mahasiswa UTama juga melakukan penelitian bersama dosen dengan output artikel jurnal internasional terindex scopus, program membangun desa dan mahasiswa membangun wirausaha.
Prof. Obi juga menjelaskan, ada sejumlah kegiatan yang telah diimplementasikan di kampusnya tersebut, upaya untuk mendukung program “Kampus Merdeka” dari Kemendikbud Ristek.
“Salah satu contoh implementasi MB-KM yaitu pembuatan alat penjernih air oleh Fakultas Teknik, bekerja sama dengan Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi, bertempat di Jalan Rancabentang Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Jawa Barat,” terangnya.
“Yang tadinya airnya keruh dan berbau alhamdulillah setelah dibuatkan alat penjernih air oleh dosen dan mahasiswa kami jadi bersih serta tidak berbau,” kata Prof Obi.
Pada kesempatan berbeda Wakil Rektor I UTama Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Pembelajaran, Prof. Dadang Suganda menambahkan FISIP UTama sudah dimulai pada 26 Februari 2021 lalu tujuannya untuk mengisi sumber daya manusia (SDM) sosial politik yang dibutuhkan di masyarakat baik di level lokal, nasional maupun global.
Prodi tersebut sesuai dengan visi UTama yakni menciptakan SDM yang profesional
dan berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri.

Maka di prodi tersebut mengangkat social political preneur and humanity. Artinya menciptakan sosio pilitik yang kreatif, inovatif dan problem solver,” kata Dadang.
Dirinya berharap lulusan FISIP UTama, bisa berkontribusi terhadap persoalan yang berkembang di masyarakat. Misalnya, bagaimana mengeluarkan kebijakan yang relevan dalam masalah kemiskinan dan sebagainya.
Di samping itu, lulusannya menjadi problem solver terhadap isu-isu sosial justice dan human rigth.
Secara infrastruktur, UTama sudah sangat siap. Pasalnya, selama ini sistem perkuliahannya sudah berbasis digital.
“Itu menjadi isu menarik yang nampaknya harus diperjuangkan dalam tataran kebijakan,” ujarnya.
Dadang menambahkan khusus untuk prodi Perdagangan Internasional tujuannya untuk menciptakan SDM yang memiliki kompetensi di bidang perdagangan internasional.
“Di prodi ini lebih pada penguatan diplomasi sehingga potensi produk lokal sendiri bisa diangkat di pasar global oleh SDM yang memiliki kapasitas di bidang perdagangan internasional,” pungkasnya.
[Majalahsora.com]