Pertahanan Utama NKRI/ National Defence Strategi

Tasikmalaya, 6 November 2021.

Masih banyak pekerjaan rumah TNI yang harus lebih diutamakan dalam menjaga kedaulatan negara, berbagai kajian dan perubaha saat ini tentu sangat menentukan kewibawaan TNI Sebagai fungsi pertahanan utama negara yang diharapkan masarakat untuk tercapainya kemandirian dan kemerdekaan secara hakiki, walaupun pada dasarnya kemerdekaan hakiki hanya gampang diucap dan dituliskan, hakikatnya sangat sulit diim plementasikan
dalam catatan 4 Nopember 2021 saya tulis dan menjelaskan tentang harus adanya perubahan kebijakan pertahanan dari sistem konpensional ke sistem jarak jauh  dan moderen sesuai perkembangan dan pesatnya sistem alutsista/ persenjataan saat ini apa itu
national strategic defence.

Ya, itu dalam rangka
menghadapi semua tantangan dalam dan luar negeri kewajiban TNI yang sudah disiapkan dan di didik secara propesional sesuai standar pendidikan dan sesuai golongan dari mulai
golongan Tantama, Bintara Perwira/ Akmil
yang tentu nya dibangun dari generasi muda terpilih adalah putra putri terbaik bangsa indonesia. Yang Dilahirkan Untuk mengisi Tiga Matra TNI
DARAT, LAUT, UDARA, didalam proses dan sudah menjadi anggota tetap tentu didalam satuan atau tiga
(3) angkatan masing- masing ada rencana pertahanan untuk melindungi NKRI, disini selain harus faham juga harus betul-betul didukung segala perlengkapan sesuai kemajuan jaman.

Ada Military Intelligence di bagi berapa bidang, kita ambil singkat global
dibagi dua saja :

1. Urusan luar negeri
yang bertugas melakukan hubungan pertahanan dan mengimventarisir semua kekuatan lawan dari jumlah anggota dan persenjataan yang mereka miliki, berikut segala rencana militer mereka bisa saja sewaktu- waktu mengancam kedaulatan negara, kita wajib melakukan antisipasi untuk disiapkan oleh para pihak, para pemimpin militer di dalam negeri.

2. Urusan dalam negeri
yang harus mengetahui segala kemampuan yang dimiliki dan persenjataan berikut berbagai strategi untuk mengatasi berbagai kemungkinan saat ini
yang dimungkinkan terjadi, kalaupun terjadi perang cara yang akan digunakan mereka negara lain mungkin menggunakan tekhnik perang yang belum pernah terjadi dimasa lalu, kecuali dalam latihan gabungan sifatnya umum.

Sesungguhnya kekuatan mereka negara maju untuk saat ini dimungkinkan menggunakan sistem dron/ robot militer.

Contoh kemungkinan
salah satu negara untuk melakukan perang menghancurkan suatu negara hanya cukup beberapa personil saja.

Penerbang pilot dibantu beberapa personil militer yang bertugas mengatur peluncuran dron, yang diangkut dipesawat tempur
misalkan dengan menerbangkan kapal siluman terbesar diisi dengan ratusan ribu dron militer, andai Itu terjadi dengan satu dron target yang sudah disetting sesuai sistem strategis mereka, untuk tepat sasaran apabila terjadi kemungkinan buruk itu, apakah tentara kita sudah punya penangkal yang memadai untuk mengatasi kemungkinan itu. Inilah yang Perlu dipikirkan semua petinggi militer
jangan sampai independen TNI terbawa arus kejahatan politik hanya mementingkan jabatan uang dan kehormatan semata, sementara pertahanan negara terhambat karena adanya kepentingan politik yang merugikan institusi, jelas TNI harus bersih dan keluar dari kepentingan politik partai dan kekuasaan, dan saya percaya tentu ini tetap dijunjung tinggi karena pada dasarnya TNI sudah punya aturan tersendiri dalam menjalankan hirarki kepemimpinan ditubuh TNI Kecuali kalau sudah purnawirawan, itupun tidak lepas dari wajib bela negara. Hanya bebas tugas dari satuan kembali ke pertahanan semesta bersama rakyat dalam tubuh militer ada juga yang disebut
Naval Intelligence,
tugasnya mencatat kekuatan
dan kemampuan regional jika ada conflict sama juga dengan AU dan AD ada standing SOP tertentu.

Disini para satuan intelegen militer dan pendukungnya harus betul- betul menjalankan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab sebagaimana sumpah dan janji.

Intelegen berjasa tidak boleh dikenal, tidak boleh dicari. Semata- mata hanya hidup menderma baktikan diri terhadap bangsa dan negara.

Ada beberapa situasi yang terjadi didalam negeri yang dimasa lalu ada isu teroris, gerakan separatis di beberapa daerah yang tentunya masyarakat secara umum mengetahuinya seperti di Aceh, Papua, Bali, Poso, Ambon, Lampung, kasus Talangsari, kasus Tanjung Priok, Gerakan 30 September 1965 dan lain sebagainya.

Pemahaman saya sekecil apapun gejala untelijen harus sudah mengetahui ada istilah mengantisipasi sebelum terjadi tapi kenapa kasus- kasus itu mangkrak artinya disini ada penghianat yang punya kepentingan politik, dalam istilah strategi intelijen menentukan maju mundur, hebat dan Kuatnya sebuah negara
begitupun kehancuran negara terletak di intelijennya. Disini saya menyarankan kepada Panglima Tertinggi/ Persiden, manakala terjadi adanya teroris dan separatis yang berkembang berarti kelalaian ada diintelejen, mereka yang harus bertanggung jawab yang didalamnya ada penguasa teritorial yaitu TNI AD dan Polri.

Apa Bila gerakan separatis dan teroris masuk dari luar negeri artinya yang harus bertanggung jawab adalah AL dan AU.
Saya mengamati berbagai kejadian disini saya banyak bertanya terhadap pribadi saya kenapa bisa terjadi adanya teroris dalam negeri dengan berbagai alasan sementara berbagai satuan intelejen dari berbagai satuan TNI polri itu ada. Berarti bisa disimpulkan atau patut diduga adanya oknum yang berupaya mencari perhatian agar bisa turunnya anggaran, ada juga sebagi isu pengalihan masalah besar. Dengan situasi yang terjadi didalam negeri, atau karena adanya kepentingan menginginkan suatu posisi keuangan dan jabatan. Situasi yang direncanakan para oknum konsfirasi dengan melakukan sistem kontra intelejen.

Saat ini kedepan kita perlu pemimpin yang mengerti persoalan negara dan memahami strategi nasional serta internasional.

Kesimpulannya negara harus mampu merubah kebijakan strategi pertahan secara menyeluruh dan menempatkan kebijakan negara diatas segalanya dan institusi militer jangan dikotori oleh kepentingan politik golongan, harus murni sesuai hukum dan tatanan militer yang sudah ada dan hirarki kepemimpinan berjalan sesuai aturan hirarki militer itu sendiri, maju mundurnya negara tergantung diintelijen dan pertahanan, sementara intelijen dan tentara bisa kuat harus didukung dari kesejahteraan dan fasilitas yang memadai dan mencukupi sesuai perkembangan jaman dan ketegasan dalam menindak para oknum tidak mengenal pangkat baikpun jabatan, dan untuk kesejahteraan, artinya anggaran militer harus maksimal dengan pengawasan yang ketat dari semua pihak.

Demikian tulisan Ini semoga berguna, salam sejahtera untuk
semua, kita jaga persatuan sekuat- kuatnya.
Sekali Merdeka
Tetap merdeka !
Terima kasih mohon dimaklumi apabila terdapat salah hurup dan rangkaian kata yang tidak berkenan.

Penulis :
Sultan Patrakusumah VIII
Selaco International Federation.

ROHIDIN. SH. PK. VIII
Putra
HR. SAEPULLOH.

 

Bagikan dengan klik salah satu sosmed dibawah ini :

Golkar Jawa Barat

Related post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.