Ditengah Ribuan Warga Cirebon, Airlangga : Saya Ingin Memastikan Covid-19 Benar-Benar Sudah Pulih

 Ditengah Ribuan Warga Cirebon, Airlangga : Saya Ingin Memastikan Covid-19 Benar-Benar Sudah Pulih

CIREBON – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, didampingi Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat (Jabar) Tubagus Ace Hasan Syadzily, hadiri Haul Almarhum Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Cirebon, baru-baru ini.

Dihadapan ribuan warga, Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan kenapa kemudian hadirnya dalam Haul tersebut sebagai Menko karena ingin memastikan bahwa pandemi Covid-19 benar-benar sudah pulih.

“Alasan saya datang ke sini karena sebagai menteri yang mendapat mandat menangani pandemi Covid-19, saya ingin melihat langsung ke lapangan bahwa pandemi sudah pulih,” katanya.

Dengan adanya dukungan warga masyarakat Indonesia, juga khususnya habaib serta para alim ulama di Pondok Pesantren Buntet Cirebon secara bersama-sama berhasil menangani pandemi Covid-19.

“Alhamdulillah karena dukungan para habaib, ulama dan pondok pesantren kita menjadi negara yang berhasil menangani Covid-19,” sambungnya.

Meskipun situasi geopolitik global kini sedang tidak baik, lanjut Airlangga, iklim juga sedang memperhatikan, pandemi dengan segala varian barunya masih terus mengancam.

“Indonesia justru bisa menghadapinya dan ekonomi mulai pulih sekalipun harus menggunakan cara dan kebijakan berbeda seperti di negara lain,” ujarnya.

Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan, selama menangani pandemi Covid-19, pemerintah menggunakan pola atau sistem injak gas dan rem secara seimbang, sehingga semua dapat terkendali dengan baik.

“Dalam menangani pandemi Covid-19 kita menggunakan pola injak gas dan rem yang seimbang. Sehinga rakyat masih bisa bekerja, pabrik tidak ditutup dan ekonomi bisa tetap berjalan,” ungkapnya.

Selain itu, Airlangga juga menjelaskan, dunia saat ini tengah menghadapi ketidakpastian baru atau black swan, hal ini diakibatkan karena perang anatara dua negara yakni Rusia dan Ukraina.

“Black swan artinya peristiwa tak terduga yang melampaui apa yang biasanya diharapkan dari suatu situasi dan memiliki konsekuensi cukup parah,” jelasnya.

Jauh dari itu, akibatnya pertumbuhan ekonomi global melambat menjadi 4,1 persen sampai 4,5 persen tahun ini, berbagai faktor ketidakpastian itu antara lain akibat munculnya varian baru Covid-19.

“Disrupsi rantai pasok global dan konflik geopolitik Rusia-Ukraina termasuk soal ketegangan yang terjadi belakangan di laut Cina Selatan,” ucapnya.

Alhamdulilah, dengan dukungan dan doa para ulama, Indonesia terus optimistis, pertumbuhan ekonomi tetap stabil diangka 5,2 persen, dan berbagai program pro rakyat masih terus dapat digulirkan dengan baik.

“Kita semua berharap agar Indonesia kedepan bisa lebih baik lagi dan bisa melalui semuanya dengan baik agar hak-hak dasar masyarakat bisa terus terpenuhi,” pungkasnya.

 

 

Bagikan dengan klik salah satu sosmed dibawah ini :

MPO GOLKAR JAWA BARAT

https://golkarjabar.com

Related post